Rabu, 24 September 2014

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (PERKEMBANGAN PRENATAL DAN PERKEMBANGAN NEONATAL)

TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN PRENATAL DAN PERKEMBANGAN NEONATAL
Dosen: Hastiani, M. Pd

Disusun Oleh :
Anggota Kelompok 3:
·         Ardila
·         Ruba’i
·         Tika Kurniawati
·         Uray Gita F
·         Veronika Liyanti
·         Yustina Sabu
Semester          :           4 (Genap)
Prog. Studi       :           Pendidikan Bahasa Inggris


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2014

PERKEMBANGAN PRENATAL

A.    Definisi Prenatal
Ø  Drs. Agoes Dariyo, Psi
Masa perkembangan pre-natal adalah masa pertumbuhan dan perkembangan calon makhluk hidup yang berada di dalam rahim calon seorang ibu.
Ø  Elisabeth B. Hurlock
Masa pre-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu dan spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Ø  William Sallenbach (1998)
Periode pranatal atau pralahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi dan mental bayi. Ini adalah suatu masa di mana kedekatan hubungan antara bayi dan orangtua mulai terbentuk dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang terutama berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan.
Tingkat prenatal merupakan dasar kejadian manusia terjadi sebelum mereka lahir ke alam dunia ini. Proses perkembangan ini terjadi dalam rahim ibu. Proses perkembangannya dimulai ketika terjadi pembuahan antara sperma dari pria dengan ovum dari perempuan dan berikutnya akan melalui tiga tahap utama yaitu tahap germinal, embrio dan akhirnya fetus atau janin sampai lahirnya seseorang bayi itu. Proses perkembangan ini berlangsung selama sekitar sembilan bulan atau 266 hari.
Namun, ada kalanya usia kelahiran dapat terjadi secara mendadak dan terjadi sebelum usia enam bulan. Karena kondisi fisik janin yang belum genap berusia tujuh bulan sangat lemah, belum mampu bernafas secara mandiri, dan metabolism tubuh belum berfungsi sempurna, akibatnya janin tersebut cenderung meninggal dunia karena belum mampu menyesuaikan dengan lingkungan di luar rahim ibunya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1HUeaVwd3hrbzME4oCSYeR3uDKCOYqQUDIuyZVsrC9RnmXXh6S61mCo4u9mXYQbMtJe-bqxR0jRsOp_pbeScyCVR6thQMJwIUZttnd12mWzlBVG4LHSGRssgLuodGqMhnIGHrWoYo6Ng/s320/pic+1.jpg
B.     Ciri-ciri Masa Prenatal
Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode pranatal mempunyai enam ciri penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan.
Ciri-ciri itu adalah :
1.      Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin. Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang disumbangkan oleh kedua orang tua janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal ini sering ditemukan adanya penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom. Akibatnya akan memiliki anak yang memiliki penyakit down sindron. Dalam hal ini telah dapat diramalkan bahwasanya usia seorang ibu ketika hamil memiliki pengaruh terhadap penyimpangan genetis ini. Usia seorang ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan 39 akan memiliki kesempatan memiliki penyimpangan genetis dengan sekala 1 berbanding 180.
2.      Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan menunjang perkembangan sifat bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang baik maupun sifat yang buruk, dan hal ini akan berpengaruh pada pola perkembangan yang akan datang. Menurut Monks dan Knoers ibu yang sakit dapat memberikan efek yang tidak baik bagi janinnya. Contohnya ibu yang terkena penyaki penyakit campak, AIDS, dan cytomegalovirus. Menurut hasil penelitian, ada kurang lebih 3000 anak yang terkena HIV akibat diturunkan oleh ibunya. Namun tidak semua ibu yang terkena HIV dapat menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.
3.      Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan.
4.      Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu. Terdapat pertumbuhan yang begitu cepat pada masa pranatal ini. Yang tadinya berupa butiran kecil yang hanya bisa dilihat melalui picroscop hanya dengan waktu 280 hari beratnya bisa mencapai 7 pon dan diperkirakan pada masa ini berat badan bertambah 11 juta kali.
5.      Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Dinyatakan bahaya, karena pada masa pranatal akan berpengaruh panjang pada masa pertmbuhan dan perkembangan janin di masa yang akan datang.
6.      Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Dalam hal ini. W Hijayati dan Sri Purnami menjelaskan dalam bukunya tentang pendidikan dalam masa kandungan dengan tujuan untuk belajar dini dan mendorong perkembangan positif terhadap psikologis anak dan orang tua. Dan dalam hal ini. seorang bayi yang sudah berusia 20 minggu dalam kandungan sudah bisa merasakan gelap dan terang. Dan pada usia ini orang tua sudah bisa memberikan dorongan stimulus pada janin untuk mengoptimalkannya.

C.     Tahap Perkembangan Prenatal
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap: germinal, embryonic, dan fetal. Sepanjang tiga tahap kehamilan, zygote yang berasal dari satu sel berkembang menjadi embrio dan kemudian janin. Baik sebelum maupun setelah lahir, perkembangan berjalan sesuai dengan dua prinsip fundamental. Pertumbuhan dan perkembangan motor terjadi dari atas ke bawah dan dari tengah tubuh ke luar.
Prinsip cephalocaudal (dari bahasa latin yang berarti “kepala ke ekor”) menyebutkan bahwa perkembangan bergerak dari kepala ke bagian bawah tubuh. Kepala , otak, dan mata embrio berkembang lebih dahulu dan besarnya menjadi sangat tidak proporsional sampai perkembangan bagian tubuh yang lain menyusul. Pada bulan kedua kehamilan, kepala embrio setengah panjang badan. Pada saat lahir, kepala hanya seperempat dari panjang tubuhtetapi besarnya masih tidak proporsional. Merujuk kepada prinsip proximodistal (dari bahasa latin, “jauh ke dekat”), perkembangan bergerak dari bagian yang dekat dengan tengah tubuh ke arah luar. Kepala dan tubuh embrio berkembang sebelum tangan-kaki, dan tangan dan kaki lebih dulu sebelum jari.

1.      Tahap Germinal (Germinal stage)
Tahap germinal sering juga disebut periode zigot, ovum, atau periode nuthfah adalah periode awal kejadian manusia. Periode ini berlangsung kira-kira dua minggu pertama dari kehidupan yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma dengan sel telur atau ovum, yang dinamakan dengan pembuahan atau fertilization. Saat itu sel sperma bergabung dengan ovum dan menghasilkan satu bentuk sel baru yang diebut zigot.
Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil, yang disebut blastokis. Setelah sekitar tiga hari blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi karena jumlahnya semakin banyak maka sel ini semakin mengecil sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan blastokis mengapung dan berproses disepanjang tubafalopi.
Blastokis dibedakan atas tiga lapisan yaitu lapisan atas (ectoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan lapisan bawah (endoderm). Dari ectodrm berkembang menjadi rambut, gigi dan kuku; kulit ari dan kelenjar kulit; panca indra dan sistem saraf. Dari mesoderm berkembang menjadi otot, tulang, atau rangka, sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Endoderm atau lapisan bawah berkembang menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah dan sistem pernafasan.
Dalam waktu singkat plasenta, tali pusar, dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel blastokis. Setelah beberapa hari setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim, inilah yang disebut embrio dan peristiwa ini menandakan akhir dari tahap germinal.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1RywasJU5fKPYE2U-duqGBH7UpJFWp1sLzrXi6TJJjPxjSi3qxyXzVBQDNP1YRFMa47Ol6dbGWeR15bR_aSux482S8kTMWj8FnWWfPhWzYljcY_sA_wBLuqEcg-7r98aUcy1uUOhKL-k/s320/pic+2.jpg
2.      Tahap Embrio (Embriyonic stage)
Tahap ini dimulai dari dua minggu sampai delapan minggu setelah pembuahan, yang ditandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis.Tetapi, karena ukurannya hanya sekitar satu inci maka bagian tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk tubuh manusia seutuhnya.  Meskipun demikian, embrio sudah dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Selama periode ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, kemudian terus kebawah sampai ke bagian ekor dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung lebih dahulu berkembang daripada lengan, kaki dan tangan. Pertumbuhan proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
Dalam periode ini terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan struktur anak yaitu : kantong amniotik, tali pusar dan plasenta. Kantong amniotik berisi cairan amniotik, merupakan cairan bening tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan perubahan temperatur. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan dan anak mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya.  Jadi, plasenta merupakan sarana penghubung anatara ibu dan embrio. Tali pusar adalah saluran lembut yang terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio dengan plasenta.
Periode ini ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Hal ini terlihat bahwa pada umur enam minggu embrio telah dapat dikenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar dibandingkan bagian lain. Pada umur delapan-sembilan minggu muka, mulut, mata dan telinga sudah mulai terbentuk dengan baik. Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak. Pada tahap ini organ-organ sex juga mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.


3.      Tahap Janin (fetus stage)
Periode ini dimulai dari usia sembilan minggu sampai lahir. Setelah sekitar delapan minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam periode ini ciri-ciri fisik orang dewasa secara proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangannya terus meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang panjangnya kira-kira tiga inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangn dan kakinya serta jantungnya mulai berdenyut.
Menurut psikologi Islam, setelah janin dalam kandungan genap berumur empat bulan, yaitu ketika janin telah berbentuk sebagai manusia maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan itu ditentukan hukum-hukum perkembangannya seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakter dan bakat), kekayaan, batas usia dan lain-lain. Pada bulan ke-empat dan ke-lima ini ibu sudah merasakan gerakan-gerakan janinnya, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini panjang janin kira-kira 4,5 inci.
Pada permulaan bulan ke-tujuh, panjang janin sudah mencapai kira-kira eman belas inci dengan berat kira-kira 1,5-2,5 kilogram. Pada saat ini ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu mulai menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol keluar, bergerak-gerak, dibuka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu jarinya. Matanya juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya masih tetap rapat. Pada bulan ke-delapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5-3,5 kilogram dan mulai berkembang lapisan lemak badan yang berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran. Janin dalam perut ibu juga telah mampu mendengarkan atau merespon terhadap stimuli dari lingkungan eksternal, terutama pola-pola suara.

D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode-periode berikutnya. beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal
1.      Kesehatan Ibu
Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC, radang saluran kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat menyebabkan lahirnya bayi-bayi yang cacat.
2.      Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup bagi penting perkembangan masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang di peroleh melalui darah ibuya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat. Pemakaian Bahan-Bahan Kimia Oleh Ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dan mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan janin adalah thalidomite. Pada orang dewasa, thalidomite tidak berdampak buruk. Tetapi, pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. Kalau ibu menelan thalidomite selama dua bulan pertama kehamilan, dapat menghambat pertumbuhan lengan dan kaki janin.Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan masa prenatal.
3.      Takhayul dan kenyataan di Indonesia
Di Indonesia banyak di permasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua terhadap keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu atau keduanya benci sama seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang yang di benci tadi. Bila ayah atau ibu membunuh seekor hewan, misalnya ular, pada waktu ibu sedang hamil, anaknya akan mempunyai gambar mirip ular pada kulitnnya
4.      Keadaan Dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan darah.Ibu yang mangalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relative tenang dan aman.

Gambar dari ketiga tahap di atas.








PERKEMBANGAN NEONATAL


A.    Definisi Neonatal
Menurut Chaplin dalam Kamus Besar Psikologi, fase neonatal adalah fase di mana seorang bayi baru lahir.
Menurut E. B.Hurlock dalam Psikologi Perkembangan - Periode neonatal merupakan permulaan atau periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan sebagai parasit didalam tubuh ibu atau disebut juga masa bayi baru lahir.
Bayi adalah fase perkembangan anak sejak dilahirkan hingga dia berusia 2 tahun. Pada masa ini, keberlangsungan kehidupan bayi masih bergantung sepenuhnya pada orang lain. Dia memerlukan perlakukan khusus, sehubungan dengan proses adaptasi terhadap lingkungan barunya, yaitu dari kandungan ke dunia.
Kelahiran bukanlah awal kehidupan, melainkan interupsi dalam pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahaan. Itulah saatnya ketika individu harus melakukan peralihan dari lingkungan intern didalam rahim ke dunia luar tubuh ibu.
Setiap periode dalam rentang kehidupan ditandai oleh gejala perkembangan tertentu yang membedakannya dari periode-periode yang mendahuluinya atau yang mengikutinya. Ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain, tetapi ada yang muncul dalam bentuk yang berbeda selama masa bayi neonatal atau bayi yang baru lahir

B.     Periode Neonatal
Ø  Periode Partunate (mulai saat kelahiran sampai antara 15 dan 30 menit sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur, yaitu lingkungan di luar tubuh ibu.
Ø  Periode Neonete (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu ke 2 dari kehidupan pascamatur). Sekarang bayi adalah individu yang terpisah, mandiri dan tidak lagi menjadi parasit. Selama periode ini bayi harus mengadakan penyesuaian pada lingkungan baru di luar tubuh ibu.



C.     Ciri-ciri Perkembangan Neonatal
1.   Masa bayi neonatal merupakan periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan.
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan di luar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih Sembilan bulan. Penyesuaian ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari pusarnya.
2.   Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah sustu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Penyesuaian radikal adalah peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Penyesuaian ini harus diperhatikan oleh ibu, karena bayi ada yang mudah menyesuaikan diri namun tak banyak juga bayi yang mengalami kegagalan penyesuaian diri.
 
3.   Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode prenatal tiba-tiba terhenti pada saat kelahiran. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan, yang merupakan ciri dari periode ini. Saat penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya.
4.   Masa bayi neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan Selanjutnya
Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan akan terjadi.
5.   Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya
Masa neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara fisik maupun psikologis .
Pertumbuhan dan perkembangan bayi, banyak dinilai orang sebagai suatu keajaiban dalam kehidupan. Sangat sulit untuk menjelaskan, bagaimana seorang bayi harus sanggup bernapas dengan paru-parunya secara seketika begitu dia dilahirkan. Padahal sebelumnya selama 9 bulan dia berada dalam kandungan ibunya, dan tidak berinteraksi secara langsung dengan udara luar.
Bayi adalah fase perkembangan anak sejak dilahirkan hingga dia berusia 2 tahun. Pada masa ini, keberlangsungan kehidupan bayi masih bergantung sepenuhnya pada orang lain. Dia memerlukan perlakukan khusus, sehubungan dengan proses adaptasi terhadap lingkungan barunya, yaitu dari kandungan ke dunia.
Perkembangan Neonatal merupakan Masa transisi dari ke fase kelahiran
Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang 2 minggu. Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan kehidupan diluar rahim ibu, penyesuaiaan ini akan berakhir pada saat tali pusar lepas dari pusarnya. Jika proses kelahiran cukup lama, bayi tidak akan cukup mensuplai oksigen (Anoxia), yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak. Jumlah hormone adrenalin dan noradrenalin yang besar melindungi janin ketika kekurangan oksigen.  Hormone ini meningkatkan aktivitas pemompa detak jantung, menaikan gula darah.
Saat masa kelahiran, bayi dilindungi dengan perlindungan kulit yang tebal yand disebut vernix caseosa yang membantu melindungi kulit bayi terhadap kehilangan panas sebelum dan selama kelahiran.

D.    Penyesuaian Bayi Neonatal

Ø  Penyesuaian suhu – dalam kandungan 100ºF, suhu ruangan 60ºF - 70ºF
Ø  Bernapas – sejak tali pusar diputus
Ø  Menghisap dan menelan – tidak ada suplai nutrisi dari tali pusar berat badan menurun
Ø   Pembuangan – tidak lewat tali pusar lagi


E.     Masalah Umum Selama Periode Neonatal
*      Lingkungan prenatal yang tidak baik.
*      Kelahiran kembar: bayi kembar biasanya lebih kecil dan lemah
*      Postmatur: kelahiran postmatur berbahaya  menggunakan alat bedah
*      Premature: keadaan belum cukup umur menyebabkan lebih banyak kematian daripada kondisi lain.
*      Kematian bayi: tidak diragukan lagi bahaya fisik yang paling berat adalah kematian bayi
*      Kepercayaan tradisional mengenai kelahiran
*      Kurangnya rangsangan :bayi neonatal diharapkan berkembang semestinya, diperlukan rangsangan di berbagai bagian tubuh dan alat-alat indera.
*      Kemurungan orang tua baru
*      Sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti



DAFTAR PUSTAKA

Papalia, D. E., dkk. (2010). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana

Tersedia: http://fithgallagher.wordpress.com/2010/09/30/karakteristik-perkembangan-masa-prenatal/





Tersedia: http://munajat96.blogspot.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-masa.html





Tersedia: http://11106fris.blogspot.com/2012/06/perkembangan-neonatal_06.html










Tidak ada komentar:

Posting Komentar